Bah, gerah juga saya dengan sebutan itu. Saya akui kegemaran saya akan multimedia telah sedikit “menggelincirkan” saya pada perbuatan yang dapat dikatakan pembajakan. Pirates, whoa…sungguh enak namanya, tapi maksudnya sangat dalam. Saya setuju dengan pendapat media-media, kelompok pencipta lagu, musisi, dan orang-orang yang konsen masalah musik, tapi saya sangat tidak setuju dengan pendapat kawan-kawan di forum yang membolehkan pembajakan bagi musisi luar dan melarang dengan sewotnya pembajakan musisi lokal. Oke, saya bahas hal ini dari sudut pandang saya pribadi , yang katakanlah sama sekali tidak mengetahui detil, ihwal dan hal-hal lainnya mengenai industri musik. Mau lokal ataupun interlokal musisi yang dibajak karya ciptanya, sama saja bung ! mereka juga sama-sama butuh finansial kalau Anda mengatasnamakan bahwa pembajakan menyebabkan mereka bangkrut. Tapi saya melihat hal ini sebagai ekses, ekses positif pada saya pribadi, saya akui saya gemar share barang-barang bajakan kepada teman-teman di forum, tapi cobalah lihat sisi positifnya, saya justru sangat menghargai musisi itu, bahkan bisa dibilang saya mampu mengapresiasikan karya mereka. Bagi saya tindakan pembajakan adalah tindakan tercela, kalau pembajakan itu dilakukan untuk memperoleh keuntungan pribadi, bagi saya, selama masih dipergunakan untuk “kenikmatan” pribadi apa salahnya berbagi? Toh, kalaupun mereka “penikmat” barang bajakan ini mampu mengapresiasi
Media selalu memicu terjadinya tindak pembajakan,…..selama masih ada “ruang” , saya ragu hal ini dapat teratasi , akhir kata : Stop pembajakan untuk diperjual belikan ….
No comments:
Post a Comment