Jul 12, 2007

apa itu cukup ?

tulisan ini terilhami dari apa yang saya baca di sebuah kolom parodi pada sebuah surat kabar Kompas edisi Minggu 8 Juli 2007, menceriterakan mengenai sebuah kata yang sering kita ucapkan : "cukup"

apa sih arti cukup itu ? atau lebih tepatnya, pada kondisi seperti apa seseorang itu benar-benar tulus mengatakan "cukup". Karena selama ini yang terjadi adalah banyak yang berkata "cukup" namun masih tetap mengejar sesuatu yang lebih dari cukup.Cukup mungkin dikaitkan dengan kepuasan seseorang, perkara tiap-tiap orang berbeda tingkat kepuasannya terhadap sesuatu maka "cukup" akan selalu berada pada wilayah yang berbeda pula. Pusing saya.

Atas dasar inilah, mungkin sebutan "orang yang berkecukupan" itu muncul dalam perbendaharaan bahasa sehari-hari. Orang yang berkecukupan berarti orang yang selalu merasa cukup, namun fakta nya sepertinya berkebalikan, orang yang berkecukupan tidak merasa cukup ketika misalnya, hanya mempunyai ponsel monophonic , dia bakal berusaha up to date dengan membeli ponsel yang bisa apa saja. Orang yang berkecukupan tidak merasa cukup ketika mempunyai 1 unit rumah pribadi, malah terus berinvestasi dengan membeli rumah baru di wilayah yang menawarkan alam yang indah dan sejuk. Arghhhhh..... lagi - lagi dipusingkan saya.

Lalu bagaimana dengan kata : "cukup pintar", "cukup rajin" dan cukup-cukup lainnya? apakah itu menunjukkan tingkatan? seperti,"sangat pintar", "lebih pintar", kalau menunjukkan suatu tingkatan tertentu bagaimana kedudukannya ya? berada di antara pintar-lebih pintar atau di antara lebih pintar-sangat pintar ? whoaa....benar-benar pusing!

Tapi pada akhirnya saya memutuskan untuk menjawab pertanyaan saya di atas bahwa sesorang berhenti mengatakan "cukup" ketika ia berhenti bernapas (pula) alias sudah tewas. Tapi, lagi -lagi dipusingkan ketika memikirkan " telah berpulang dengan damai si x bin y , semoga keluarga yang ditinggalkan tetap tabah dan dicukupkan amal kebaikannya selama hidupnya". nah lo, sudah mati pun masih merasa belum cukup!


Mungkin ada baiknya mencermati kata-kata bijak dari Tukul, pelawak yang sedang naik daun di negeri ini mengenai arti sebuah kata "cukup".

" After i have money , it turns out that it's nothing special. it's actually a test to have a lot of money. We have to learn to control ourselves with it, to stop us doing things that will be to our detriment. Whether we are rich or poor, sugar still tastes sweet". (Tukul)

No comments:

All of a Sudden I Miss Everyone (Explosions In The Sky)