"Hidup Tak Selamanya Linier, Tubuh Tak Seharusnya Tersier" (Tubuhmu Membiru ... Tragis)
ERK saat ini berbeda dengan ERK pada akhir tahun 2007 lalu , bedanya tidak hanya dari popularitas yang semakin meroket tapi juga pada musikalitas mereka yang semakin inovatif,dan bercitarasa tinggi.
Bila di album selftitled mereka sebelumnya terdapat lagu humanis "Di Udara", di album Kamar Gelap ini ada lagu bertemakan nasionalisme, "Menjadi Indonesia". Jika dialbum sebelumnya terdapat lagu sendu "Desember" , maka di album ini terbarunya ada "Lagu Kesepian" yang merupakan lagu paling sendu dialbum Kamar Gelap. Album kedua mereka pasca booming album Efek Rumah Kaca setahun lalu berisikan 12 lagu kreatif yang kaya inovasi (suara lembut Cholil dipadukan dengan suara berat Ade Paloh "SORE" pada track "Jangan Bakar Buku"), kaya suara falsetto ( cholil banyak memainkan lagu dengan falsetto nya yang susah di tirukan oleh pria - pria yang bersuara rendah dan berat) dan kaya warna (track "Tubuhmu membiru..." yang bernuansakan postrock, track "Kenakalan Remaja..." yang lebih psychedelic, track "Mosi Tidak Percaya" yang memiliki beat provokatif).
Sebagai track pembuka disajikan lagu berdurasi 6 menit 50 detik yang mengusung tema tentang pecandu narkoba "Tubuhmu Membiru....Tragis" sangat mengawang awang , apalagi ketika masuk ke petikan twinkle gitar a la EITS, menjadikan durasi selama hampir 7 menit menjadi tak terasa, benar- benar tragis! Dalam " Kenakalan Remaja di Era Informatika",pengguna ponsel yang kebanyakan remaja yang sering berpose seksi dan merekam hal-hal yang tak seharusnya menjadi fokus kritikan Cholil dkk.("Ketika birahi yang juara/ Etika menguap entah ke mana"), kritikan kepada para pejabat yang korup pada " Mosi Tidak Percaya" yang sangat provokatif dengan beat drum yang konstan ala demonstrasi juga lirik yang tajam ("Janjimu, pelan pelan akan menelanmu").Kesenduan namun tidak mengumbar lirik yang cengeng pada "Lagu Kesepian" seakan membuktikan bahwa lagu sedih tidak harus berurai air mata dalam menyanyikannya. Lagu nasionalis "Menjadi Indonesia", lagu mengenai kritik urbanisasi perkotaan "Banyak Asap Disana", atau lagu ala Chrisye di "Laki-laki Pemalu", lagu yang ringan dan pas untuk jadi lagu penutup album di "Balerina", semua lengkap tersajikan dalam album kaya warna ini,
ERK memiliki keunikan tersendiri ketika kemunculannya pertama kali, unik karena tema, pemilihan kata,dan judul lagu nya sangat tidak lazim. Sejak lirik "asoy geboy" NAIF , mungkin selanjutnya adalah ERK yang tipikal dalam mengeluarkan lirik-lirik tidak lazim. Simak single "Kenakalan Remaja di Era Informatika", seperti judul sebuah artikel di koran, majalah atau jurnal saja. ERK juga pintar bermain diksi, simak lagu Menjadi Indonesia (ada yang memar/kagum banggaku ,ada yang mekar/serupa benalu, ada yang runtuh/tamah ramahmu) perhatikan penggunaan lirik yang memiliki arti ironi antara bangga dengan sesuatu yang memar. ERK juga gemar menggunakan istilah yang tidak umum (beberapa yang berhasil saya temui :anestesi, tekstur, gestur, linier, tertier) tetapi pas ketika dinyanyikan.Jika kawan-kawan membeli CD aslinya pun, masih ada "bonus" postcard foto "ERK banget" yang semakin menguatkan benang merah album Kamar Gelap pada fotografi (mungkin filosofi nya yang hendak disampaikan).
Jika ada band yang sanggup menggunakan lirik berbahasa Indonesia yang filosofis dan tidak lazim dengan merdu-baik-dan benar, saat ini, mungkin boleh saya sebut ERK lah band itu (dan SORE). Bersiaplah album ini akan menjadi fenomenal hingga penghujung tahun depan, dan akan semakin membawa kebenderangan bagi ERK,
Track :
1. Tubuhmu Membiru .... Tragis
2. Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa
3. Mosi Tidak Percaya
4. Lagu Kesepian
5. Hujan Jangan Marah
6. Kenakalan Remaja di Era Informatika
7. Menjadi Indonesia
8. Kamar Gelap
9. Jangan Bakar Buku
10. Banyak Asap Disana
11. Laki-Laki Pemalu
12. Balerina
Efek Rumah Kaca (ERK):
Cholil (voc), Adrian (bass), Akbar (drum)
Dec 25, 2008
Kamar Gelap yang Semakin Benderang
Labels:
music review
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
album ERK yang ini memang lebih baik lah dari album ERK yang sebelumya...semakin kental "iwan fals-nya" hanya karakteristik yang masih tetap bertahan. gua juga udah gk sabar utk buat revieuwnya
Post a Comment