Mar 26, 2009

Seringai - Mengibarkan Perang (Single)


diambil dari DRS,

Ya, sebuah lagu baru dari Seringai! Ini bukan single album terbaru Seringai, hanya sebuah lagu yang diikutkan ke dalam kompilasi Yamaha yang tidak dijual, hanya bisa didapatkan kalau membeli sebuah motor Yamaha. Tapi tentu saja, tidak menjadikan sebuah halangan bagi kalian serigala-serigala, kalian bisa men-download-nya disini! Lagu ini rencananya merupakan lagu non-album untuk album berikut Seringai [tentu saja, rencana bisa berubah x)], dimana Seringai sudah memiliki 7 lagu baru yang sudah diaransemen final, dan 7 lagu lagi yang masih direvisi. Great songs so far!

Dan, ini liriknya:

Mengibarkan Perang

Kerja keras, banting tulang: hanya bertahan hidup.
Curah keringat, simbah darah: apa semua cukup?
Anggap semua permainan, dan mengambil keuntungan.
Mereka takkan peduli dan kita terabaikan.

Mereka selalu sulitkan hidupmu.
Dan kita kan selalu, mencoba bertahan, mencoba melawan.

Siapa mendapat untung, siapa tertinggal di belakang?
Siapa yang tertawa, dan siapa yang membusuk dan meregang?
Semua peraturan ini, menguntungkan - mereka.
Mungkin saatnya kita, memberikan neraka.

Mereka selalu sulitkan hidupmu.
Dan kita kan selalu, mencoba bertahan, mencoba melawan.
Mereka selalu sulitkan hidupmu.
Dan kita kan selalu, mencoba bertahan, mencoba melawan.

Semoga kalian dapat dengan mudah menikmati ”Mengibarkan Perang”!
Keep rocking in the free world, and please spread/forward this news!
Hailz! \m/

Try

* Arian 13 makin mirip siapa yaaaa ,,,,,, hehehe :P

Mar 22, 2009

AS Roma vs Juventus 1-4

Wuihhh..... JUVE kembali membukukan 4 gol , tidak tanggung tanggung sang lawan adalah klub ibukota, AS Roma .... hehehe.... Forza JUVE !

Juve 4 (Iaquinta (2), Mellberg, Nedved)

Video

Mar 15, 2009

Juventus vs Bologna 4-1

Yeahhhhh !!! menang besar juga akhirnya !
Juve (Salihamidzic,Gio,Del Piero (2))

The Decemberists - The Hazards of Love (Capitol Records, 2009)

Myspace
Buy

Tracklist
1. Prelude
2. The Hazards of Love 1 (The Prettiest Whistles Won't Wrestle the Thistles Undone)
3. A Bower Scene
4. Won't Want for Love (Margaret in the Taiga)
5. The Hazards of Love 2 (Wager All)
6. The Queen's Approach
7. Isn't it a Lovely Night?
8. The Wanting Comes in Waves / Repaid
9. An Interlude
10. The Rake's Song
11. The Abduction of Margaret
12. The Queen's Rebuke / The Crossing
13. Annan Water
14. Margaret in Captivity
15. The Hazards of Love 3 (Revenge!)
16. The Wanting Comes in Waves (Reprise)
17. The Hazards of Love 4 (The Drowned)


The Hazards of Love adalah ceritera terbaru dari Meloy dkk, yang merilis album kelima (kedua terhitung dari rilisan pertama mereka dengan major label, Capitol). Sukses dengan ceritera Crane Wife pada tahun 2005, The Decemberists kembali menuturkan cerita yang dikemas dalam sebuah album. Band indie rock/folk/baroque pop yang dikenal sebagai sebuah band cerita (storytelling band) ini membuat track demi track dalam album mereka sebagaimana layaknya adegan-adegan drama.

Well, kali ini Meloy yang merupakan “otak” dari band mengangkat cerita tentang percintaan Margaret (diperankan oleh vokalis tamu, dari band Lavender Diamonds) dengan sang kekasih, William (diperankan oleh Meloy sendiri) seorang tukang kayu. Percintaan mereka dihalangi oleh seorang ratu (diperankan oleh vokalis tamu band My Brightest Diamonds) terjadilah konflik segitiga diantara mereka. Kesemuanya dapat diikuti ceritanya lagu demi lagu dalam album. Utuh.

Keseluruhan track berjumlah 17 buah dengan pembagian prelude – cerita – interlude – ending cerita. Membingungkan jika membayangkan , namun tidak demikian jika sudah mengamati judul-judul track sekaligus mendengarkan lagunya. Album dibuka dengan prelude sepanjang 3 menit yang berisikan bunyi-bunyian string bass di awal dan organ, dilanjutkan dengan The Hazards of Love 1 (The Prettiest Whistles Won't Wrestle the Thistles Undone),khas The Decemberists, diwarnai akustik gitar dan rintihan vokal Colin Meloy menjadi intro pembuka yang pas . Meloy mulai menaikkan tempo pada A Bower Scene yang cukup heavy kemudia masuk pada Won't Want for Love (Margaret in the Taiga) dimana vokalis Lavender Diamonds mengambil alih divisi vokal Colin Meloy, yang menggambarkan kondisi Margaret yang mencari sang kekasih, melankolis. Pada The Hazards of Love 2 (Wager All),Meloy kembali bernyanyi mellow, berikutnya adalah intro pendek The Queen's Approach dilanjutkan Isn't It a Lovely Night?, sebuah track duet yang cantikkkk !!!! Pada The Wanting Comes in Waves / Repaid, sebuah erangan gitar dan vokal yang berulang ulang “This is how I am repaid…”, track yg cukup ear catchy. The Decemberists bereksperimen dengan semacam banjo pada intro The Rake's Song, sebuah lagu enerjik dan kaya beat. Pada The Abduction of Margaret, dengan menggunakan komposisi melodi yang sedikit di modifikasi dari track-track sebelumnya, mendengar track ini selanjutnya seperti mendengar pengulangan. The Queen's Rebuke / The Crossing , vokalis My Brightest Diamond menyumbangkan suara yang berat dan terdengar dingin diiringi rhytm gitar yang mengingatkan saya era kejayaan musik hair rock 80-an. Annan Water kembali merupakan track “sejuk” setelah distorsi pada track sebelumnya, penambahan unsur biola pada Margaret in Captivity menciptakan atmosfir kelam. The Hazards of Love 3 (Revenge!) memiliki intro yang sungguh cerita dengan penambahan choir child yang sing a long sepanjang track. Kemudian The Decemberists kembali bersemangat pada The Wanting Comes in Waves (Reprise) dengan perpaduan banyak instrument (string, biola, banjo) bersahut-sahutan. Pada akhirnya album ini ditutup dengan The Hazards of Love 4 (The Drowned), sebuah track relaksasi, seperti track awal, musik yang disampaikan cukup simple, akustik gitar + lengkingan suara Meloy + beat drum yang cukup teratur, sungguh mellow untuk mengakhiri babak ceritera Hazards of Love yang berdurasi nyaris 1 jam.

Overall, The Hazards of Love adalah pengulangan The Decemberists dalam hal konsep, tidak demikian dengan improvisasi dan penggunaan instrumen. Vokal Colin Meloy sangat berkarakter dan menjadi kekuatan dalam setiap lagunya. Disamping jumlah track yang terhitung cukup banyak dibanding Crane Wife yang berjumlah 10 track. Akan membosankan nampaknya bagi pendengar yang baru mencoba mendengarkan The Decemberists. Apapun itu, saya merekomendasikan album ini sebagai sebuah mahakarya tahun 2009 ini. Dan The Decemberists adalah penceritera ulung.

Dengar The Decemberists jika Anda menyukai : Death Cab for Cutie, dan beberapa variannya.


Sun, 15Mar09

Mar 13, 2009

Camera Obscura - My Maudlin Career (2009)

Rilisan terbaru Camera Obscura setelah sukses dengan album "Let's Get Out Of This Country" yang kental nuansa vintage/retro pop (track Tears For Affairs sungguh menggoda). Tak jauh berbeda dengan album terdahulunya CO kembali menyajikan sound indie/twee pop yang menawan dan menggoda di album nya yang ke 4 ini. Camera Obscura terdiri atas Tracyanne Campbell, Gavin Dunbar,Carey Lander, Kenny McKeeve, Lee Thomson, dan Nigel Baillie kesemuanya berasal dari Glasgow, Scotland.

Album terdiri dari 11 track dengan keseluruhan track menawan dengan suara vokal cantik nan menggoda. Dibuka dengan “French Navy” yang menghentak a la CO. Disambung dengan “The Sweetest Thing” yang memiliki intro khas musik twee pop, simple tetapi enak didengar. Pada track “You Told A Lie”, CO menurunkan tempo sedikit agak pelan dan music yang sentimental sesuai dengan tema lagu yang patah hati (maybe,^_^) serupa dengan track berikutnya “Away With Murder” nuansa musik chamber pop diiringi dengan synth, syahdu. Camera Obscura kembali bersemangat pada “Swans” (ooohhhh….. intro nya saya suka sekali ! damn!), track paling catchy dan sangat ear friendly di album ini. Track selanjutnya “James” dan “Careless Love” kembali dengan nuansa gloomy-twee pop. Pun dengan track “Moudlin Career” yang banyak mengeksplor bebunyian synth sebagai pengiring vokal. Album ini ditutup dengan track “Honey In The Sun” yang kembali enerjik dan mereka pun mengucapkan selamat tinggal dengan musik ceria a la Scandinavia.

Tracklist

1. French Navy
2. The Sweetest Thing
3. You Told A Lie
4. Away With Murder
5. Swans
6. James
7. Careless Love
8. My Maudlin Career
9. Forests And Sands
10. Other Towns And Cities
11. Honey In The Sun

buy
myspace

Silakan simak jika menyukai : Club 8, Pelle Carslberg, Edson, Belle and Sebastian, The Smiths, Mocca, White Shoes and The Couples Company

Fri, 13/03/09

Mar 12, 2009

nyaris sama ....

Barusan mengunduh album terbaru Metric (Fantasies, 2009), dan begitu melihat artwork albumnya saya jadi teringat artwork album The Fray (How To Save a Life, 2005). Dan juga mirip dengan artwork albumnya Kings Of Leon (Because of A Time).....


Coba bandingkan dengan yang ini , secara tema nyaris sama ......


Hanya kebetulan saja nampaknya , ah sudahlah kenapa mesti diperdebatkan toh mereka bukan musisi dari Indonesia ,.....

Bandung,12 Mar 09

OST - Pintu Terlarang (2009)


Soundtrack ini sebagus filmnya , di gawangi oleh Zeke Khaseli (ZATPP) , Mondo (Sore), Aghi Narottama dan Bemby Gusti untuk bagian score nya. Overall, kekaguman akan soundtrack ini baru pertama kali saya rasakan untuk ukuran film Indonesia. Penggarapan sebuah soundtrack tidak hanya dipandang sebagai pelengkap film saja tetapi ini lebih dari sekadar pelengkap. Rasanya belum ada yang soundtrack yang memiliki musikalitas yang menarik seperti soundtrack Pintu Terlarang. Mungkin saya kalian anggap berlebihan, tetapi tidak apa

Soundtrack Pintu Terlarang terdiri dari 18 track yang dibagi menjadi 2 bagian , setengah performa band setengahnya lagi adalah score, diisi oleh Sore (Mondo "sore" spesialis penggarap scoring film), Zeke Khaseli dari Zeke and The Popo, Tika, Notturno, dan Mantra (ini adalah band all star yang berisi Zeke (ZATPP), Anda (Bunga), dan Emil (Naif).

Tracklist :
1. Why - Mantra
2. Nancy Bird - SORE
3. Please Operator Please - Mantra
4. Home Safe - Tika and The Dissidents
5. Baby baby - Mantra
6. Jiro - Notturno
7. Blessed The Tainted Heart - Mantra
8. Lullaby Blues - Sore featuring Tilly "The Chekinks"
9. Merry Mist - Alfred Ayal

Instrumen/Scoring
10. Opening Tune
11. The Color Purple
12. Innocent Blood
13. Dirty Work
14. Naked Truth
15. Blood Opus
16. Chasing The Kid
17. The Eye
18. Pig-Headed Hero

Ahhh..... mendengar setengah track album soundtrack ini seperti tidak sedang mendengarkan sebuah album soundtrack, musikalitas tingkat tinggi. Jika filmnya saya beri ponten 8/10, untuk OST ini saya beri 9/10. GREATTT !!!

Try It

Kamis, 12 Mar' 09

Mar 3, 2009

Drunken Mama : Catutan Harian Pidi Baiq

Mungkin ada saling tegur, tapi mudah-mudahan tidak dengan benci. Mungkin ada saling mengingatkan, tapi mudah-mudahan tidak lagi dengan batu. Mungkin ada marah, tapi mudah-mudahan tidak dengan maki. Tidak dengan kalimat maki-maki seraya menyebutkan nama Tuhan yang Mahakasih Sayang itu, tetapi malah untuk justru membuat kehancuran. Seolah-olah, mereka itu lupa pada apa yang sudah dibacanya ,bahwa nama Tuhan yang mereka teriakan itu adalah Tuhan yang justru Dia berfirman, “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Jangan.

“Iya.”

(Rumah Kawan)

Pak Haji Pidi Baiq melengkapi trilogi drunken nya dengan menerbitkan panduan menjadi orang gila tapi waras ini. Drunken Mama judulnya. Seakan dengan terbitnya buku ketiga ini semakin mengukuhkan Pak Haji sebagai orang gila paling fenomenal se Bandung Raya , hhahahaa. Buku yang kembali mengacaukan tatanan perbahasaan Indonesia dengan baik dan benar sebagaimana Prof.J.S Badudu yang mengajak Mari Belajar Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Dan anehnya , bukunya masih terus terbit dan tidak di boikot oleh pemerhati Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar.

Buku yang (katanya) berisi catatan-catatan Pak Haji bersama si Istri dan 2 anaknya serta asisten-asistennya ini terdiri atas 17 potongan-potongan cerita. Cerita lucu menurut orang kebanyakan, termasuk saya. Cuma disetiap cerita entah kenapa saya selalu menemukan pesan moral yang isinya serius bukan candaan semata. Lihat saja tulisan dibagian akhir cerita Rumah Kawan di atas, sungguh menyentuh. Sudahlah mari sejenak lupakan keseriusan Pak Haji . Satu hal yang membuat terpingkal pingkal dalam buku seri DRUNKEN ini adalah penggunaan bahasa yang amburadul tapi masih bisa menangkap maksud dari kalimat-kalimat amburadul itu. Simak saja beberapa bahasa yang amburadul dipakai oleh Pak Haji :

“….Saya bergerak turun dari angkot. Itu selagi angkot berhenti karena disuruh oleh lampu merah” (1996)

Sebuah penceritaan dengan menggunakan personifikasi yang unik sehingga membuat pembaca lekas membayangkan dan terbahak bahak akan penggunaan bahasa seperti itu. Atau ketika Pak Haji ditanya oleh anaknya, Timur, perihal penemu kalender , Pak Haji secara meyakinkan menjawab “Michael Kalender!” Hahahahhaa…… Pak Haji juga pandai mengutak atik susunan kata ,

“…………..Sedangkan Bebe ada duduk juga bersama kami, tapi dia enak, enggak pernah mau ambil pusing dengan obrolan-obrolan macam ini. Mungkin karena dia tahu bahwa pusing itu tidak enak, maka itu dia pilih untuk tidak ambil. Jadinya, ya duduk aja begitu.”

Pengalaman-pengalaman Pak Haji yang unik-unik mampu membuat orang normal seperti saya ini terbahak-bahak. Ketika Pak Haji pulang dari Jakarta dia menelepon semua teman-temannya satu persatu , teman-temannya ini tidak saling kenal. Pak Haji menyuruh mereka berkumpul di satu tempat. Bisa dibayangkan , ketika Pak Haji datang ke tempat itu semua orang sudah berkumpul layaknya sedang menunggu kedatangan seorang pembesar. Hahahaha…. Pak Haji emang kocak !

Secara keseluruhan buku ini sama seperti pendahulunya , sarat dengan ide-ide unik dan lucu serta memberikan pengajaran dibalik cerita-ceritanya itu. Wahai Pak Haji Pidi Baiq, sesungguhnya buku mu ini lebih banyak pesan moralnya dibanding materi lawaknya , jadi saya anggap Bapak Haji bukan pelawak tapi seorang motivator. Saya selalu menunggu kehadiran buku-buku baru Bapak, juga kumpulan Aphorisma nya yang dengar dengar akan diterbitkan.

Dan duhai Pak Haji , Kapan kita ketemu ? hehehehe…….

Bandung, 3 Maret 2009

ini review saya tentang :

drunken monster

drunken molen

Benny & Mice : Kompas, 1 Maret 2009

thanks to ariefkomo @kaskus

All of a Sudden I Miss Everyone (Explosions In The Sky)